Daftar Blog Saya

Senin, 09 Agustus 2010

Khairunnas anfa‘uhum linnas

Kehadiran manusia setelah nabi Adam - Hawa merupakan keterlibatan sejumlah sumbangsing dari berbagai penjuru. Diawali dari kesiapan calon ayah dan ibu sebagai sumber bakal calon embrio, yaitu pertemuan antara sperma dan sel telur. Dalam proses itu ada campur tangan dari pihak kedua orang tua masing-masing calon ayah dan ibu. Paling tidak restu dan dukungan pengetahuan pengalaman yang sempat diajarkan untuk menghadapi bahtera kehidupan.Kalupun seandainya pertemuan calon ayah dan ibu tidak melalui restu orang tua, setidaknya dia dibesarkan oleh alam pikiran dan budaya hidup orang tuanya.

Setelah terjai peleburan sel jantan n betina dalam rahim. dia, si janin perlu nutrisi n situasi alam rahim yang memungkinkan dia dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik. Perlu sentuhan kasih sayang, perhatian dan lain-lain. Tentunya dia tidak mau bila selama dalam rahim diperlakukan dengan sikap tidak adil, penyiksaan ataupun penindasan. Misalnya pemaksaan kelahiran, benturan fisik- psikis bahkan sampai abortus. Bahkan kadang si empunya rahim harus di terjaga dari alkohol, rokok, narkoba atau makanan sepedas cabe.

Sedari proses perencanaan manusia slalu tergantung oleh manusia lain. Maka sebagai sarana bayar hutang, balas jasa maka manusia harus bersikap baik kepada manusia yang lain. Ini suatu keniscayaan,manusia membutuhkan orng lain. Agar diperlakukan dengan baik oleh manusia lain, tentu harus punya investasi kebaikan kepada manusia yang lain. Hukum alam selalu mengikuti kaidah berimbang. Sebab energi tak pernah musnah. Energi itu kekal adanya. Siapa menabur, akan munuai. Siapa menanam tentu memanen. Panen yang paling indah adalah kehidupan jannah ( sorga ), maka tanaman yang paling baik adalah perbuatan baik kepada manusia yang lain. Yuk kita berlomba-lomba dalam hal kebaikan bila menginginkan segala keindahan.